Sumber: Soundstripe
Ada banyak teknik angle fotografi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan jepretan foto yang lebih berkualitas dan lebih menarik dari biasanya. Salah satunya adalah teknik Birds Eye View yang dapat mengubah cara kamu memandang sebuah objek atau landscape dari yang biasa ke sesuatu yang terasa berbeda dan menarik. Seperti namanya, teknik fotografi ini akan mengambil sudut pandang dari atas untuk memotret objek foto seolah-olah burung yang sedang terbang tinggi.
Lewat angle Birds Eye View seperti ini, kamu bisa menghasilkan detail-detail kecil, membuat pola yang tidak terlihat dari mata lantai jadi jelas, serta memunculkan komposisi visual yang lebih kuat. Gaya foto Birds Eye View ini bukan hanya cocok untuk foto landscape dan arsitektur saja, tetapi juga cocok untuk flat lay, makanan, dan objek sehari-hari dengan sudut dan ketinggian tertentu. Lalu, bagaimana cara mengambil gambar dengan teknik Birds Eye View? Yuk, simak caranya di bawah ini!
Cari Titik Pandang Tinggi yang Aman dan Stabil
Salah satu cara mengambil gambar dengan teknik Birds Eye View yang paling penting untuk kamu perhatikan adalah dengan mencari titik pandang tinggi yang aman dan stabil. Titik pandang bisa berupa balkon, rooftop, tangga tinggi, dek gedung, atau bahkan sekadar bangku tinggi. Pastikan juga terdapat ruangan yang cukup untuk bergerak tanpa risiko terjatuh dan permukaannya tidak licin atau tidak rata.
Selain itu, kestabilan kamera juga sangat penting agar foto Birds Eye View tetap tajam dan jelas. Kamu bisa memanfaatkan tripod yang kokoh, monopod, atau bahkan permukaan datar yang kuat untuk membantu mengurangi goyangan akibat angin atau getaran tubuh.
Sumber: No Film School
Gunakan Shutter Speed Tinggi & ISO Rendah
Cara mengambil gambar yang berkualitas dengan teknik Birds Eye View adalah dengan menggunakan shutter speed yang tinggi. Bukan tanpa alasan, saat kamu mengambil gambar dari atas, goyangan sekecil apa pun bisa membuat hasil foto jadi buram. Oleh karena itu, kamu bisa menyesuaikan shutter speed minimal 1/250 detik atau lebih cepat tergantung seberapa tinggi titik pandang dan seberapa banyak getaran di lokasi.
Selain itu, kamu juga bisa menjaga tingkat ISO tetap pada level yang rendah sehingga membantu agar gambar tidak banyak noise atau butiran kasar yang mengganggu detail. Kalau cuaca cukup terang atau cahaya alami memadai, kamu bisa memilih ISO 100–400 agar warna dan tekstur tetap bersih. Namun bila cahaya agak redup dan shutter speed tinggi saja tidak cukup, kamu bisa menaikkan ISO sedikit secara bertahap sambil tetap memastikan gambar tetap cukup terang dan detail tidak hilang karena noise.
Baca juga: 5 Tips Ambil Foto Malam Pakai Kamera Android Agar Hasil Mulus
Perhatikan Penggunaan Aperture dan Depth of Field
Langkah berikutnya yang tidak kalah penting untuk menghasilkan foto dengan teknik Birds Eye View adalah dengan menggunakan aperture dan depth of field. Pengaturan aperture sangat mempengaruhi seberapa banyak area dalam frame yang tampak tajam dibanding yang tampak blur. Jika aperture dibuka lebar, area depth of field akan menjadi lebih dangkal sehingga hanya objek yang dekat dengan titik fokus saja yang benar-benar terlihat detail.
Nah, efek blur di latar belakang ini sering dimanfaatkan saat kamu ingin menonjolkan objek utama dengan teknik foto Birds Eye View, seperti makanan atau elemen dekoratif. Namun, jika kamu ingin memotret lanskap atau area dengan banyak elemen di berbagai jarak, menggunakan aperture yang agak kecil akan membuat area depth of field jadi lebih lebar.
Manfaatkan Komposisi, Simetri, dan Pola
Salah satu cara mengambil foto dengan teknik Birds Eye View adalah dengan memanfaatkan komposisi, simetri, dan pola. Dalam teknik Birds Eye View, komposisi bisa jadi elemen pembeda antara foto yang biasa saja dan yang benar-benar menarik mata. Sementara itu, simetri merupakan salah satu cara efektif untuk membuat foto jadi lebih seimbang dan estetis dengan menempatkan objek atau elemen di kiri dan kanan frame saling mencerminkan satu sama lain.
Berbeda lagi dengan pola yang bisa menjadi titik fokus yang kuat jika ditangkap dari sudut atas, misal dari barisan atap rumah, paving yang berulang, hingga garis jalan atau tanaman di taman Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan kombinasi pola dan simetri dengan memilih objek yang memecah pola. Misalnya, sebuah elemen berbeda warna atau berbeda bentuk di antara barisan yang seragam. Hal ini akan memberikan fokus tambahan dan membuat mata penonton tertarik untuk menelusuri frame lebih dalam.
Sumber: Vocal Media
Cahaya dan Waktu Pemotretan
Cahaya menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan saat akan memotret gambar. Oleh karena itu, kamu juga perlu mempertimbangkan cahaya dan waktu pemotretan saat ingin mengambil gambar dengan teknik Birds Eye View. Waktu pemotretan punya peran besar dalam menentukan atmosfer dan kualitas cahaya dalam foto.
Kamu bisa mempertimbangkan waktu-waktu tertentu seperti golden hour, yaitu sekitar satu jam setelah matahari terbit dan satu jam sebelum matahari terbenam. Cahaya di waktu tersebut cenderung lebih lembut, hangat, dan bayangannya lebih panjang sehingga detail dan tekstur dari atas cenderung terlihat lebih dramatis dan seimbang.
Selain golden hour, kondisi cuaca juga menyumbang pengaruh nyata pada hasil foto. Langit mendung atau awan tipis bisa membantu melembutkan cahaya yang keras dan mengurangi kontras berlebih.
Sementara itu, cahaya terang di siang hari cenderung menghasilkan bayangan yang tajam dan warna yang terlalu pucat. Jika kamu memilih waktu siang hari, kamu dapat mempertimbangkan lokasi dengan area yang teduh atau menggunakan reflektor agar cahaya tidak langsung menyorot objek secara berlebihan.
Nah, itu dia sejumlah cara mengambil gambar dengan hasil yang berkualitas menggunakan teknik Birds Eye View. Jangan lupa untuk lengkapi kebutuhan gadget fotografi kamu dengan memilih HP kamera terbaik yang kualitasnya sudah terjamin di Eraspace. Salah satu pilihan menarik adalah Vivo X100 Pro yang dibekali kemampuan kamera yang digadang setara DSLR.
Dibekali teknologi lensa ZEISS, Vivo X100 Pro mampu meminimalisir pantulan cahaya pada lensa sehingga hasil foto terlihat lebih jernih dan tajam. Bukan itu saja, kamera telephoto-nya hadir dengan focal length hingga 100 mm serta mendukung digital zoom hingga 100 kali sehingga mampu menangkap detail objek jarak jauh dengan lebih maksimal.
Selain Vivo X100 Pro, masih banyak koleksi gadget canggih lainnya yang tersedia di Eraspace. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan produk pilihanmu dengan penawaran harga spesial hanya di Eraspace!
Baca juga: 7 Tips Menentukan Angle Foto Terbaik Agar Hasilnya Lebih Bagus