|
Kategori
Store

Apa Fungsi AppCloud Samsung yang Diduga Sedot Data Pengguna?

Sumber: Unity

Aplikasi AppCloud Samsung yang tersedia di perangkat HP Samsung belakangan waktu ini menjadi bahan perbincangan utama di kalangan netizen. Hal itu bermula dari laporan organisasi hak digital SMEX yang menyebutkan bahwa aplikasi bawaan atau bloatware tersebut terindikasi dikembangkan oleh perusahaan asal Israel. Terlebih lagi aplikasi ini juga semakin disorot karena diduga dapat mengumpulkan berbagai data sensitif penggunanya.

Kabar tersebut memicu kekhawatiran banyak pengguna, terutama karena AppCloud Samsung berjalan otomatis setelah pembaruan sistem dan kerap memunculkan notifikasi untuk memasang aplikasi tambahan tanpa izin eksplisit dari pengguna. Lalu, sebenarnya apa saja fungsi AppCloud Samsung ini? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Apa itu AppCloud Samsung?

Laporan dari organisasi hak digital SMEX mengungkapkan fakta bahwa sejumlah HP Samsung Galaxy A dan M Series yang dipasarkan di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara ternyata memiliki aplikasi bloatware yang dikembangkan oleh perusahaan asal Israel. Aplikasi tersebut adalah AppCloud yang tidak bisa dihapus dan dikabarkan dapat mengumpulkan data pengguna secara diam-diam.

Lalu, sebenarnya apa itu AppCloud Samsung? AppCloud adalah aplikasi bawaan yang memberikan rekomendasi dan penginstalan aplikasi lainnya secara otomatis dan terkadang tanpa persetujuan pengguna. Aplikasi ini bertujuan untuk menyederhanakan penemuan aplikasi baru, tetapi belakangan dicurigai dianggap bloatware karena dapat mengumpulkan data sensitif penggunanya dan sulit dihapus.

AppCloud_SamsungSumber: Samsung Magazine

Surat Terbuka Dilontarkan Terhadap Samsung Terkait AppCloud

Pada Mei 2025 lalu, SMEX melayangkan surat terbuka kepada Samsung yang berisi sejumlah tuntutan terkait transparansi dan perlindungan data pengguna. Dalam surat tersebut, SMEX meminta Samsung untuk memberikan penjelasan terbuka mengenai alasan di balik pemasangan aplikasi AppCloud pada perangkat seri A dan M, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).

SMEX turut menilai langkah tersebut bermasalah karena tidak hanya mengabaikan aspek transparansi, tetapi juga berpotensi melanggar prinsip dasar perlindungan data pribadi. Selain itu, Samsung juga didesak agar menyediakan mekanisme penghapusan AppCloud yang aman tanpa harus melalui proses root yang berisiko merusak sistem dan membatalkan garansi perangkat.

Selain itu, SMEX juga turut meminta Samsung untuk mempublikasikan kebijakan privasi AppCloud secara terbuka yang menjelaskan secara detail jenis data yang dikumpulkan, tujuan penggunaannya, serta pihak-pihak yang berpotensi menerima data tersebut. Hingga kini, Samsung belum memberikan tanggapan resmi atas surat terbuka yang disampaikan SMEX tersebut.

Baca juga: 7 Dampak Jarang Update Aplikasi Android yang Jarang Disadari

Aplikasi AppCloud Terafiliasi dengan Perusahaan Israel

Di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terhadap isu privasi digital, SMEX menilai bahwa praktik pemasangan aplikasi tanpa adanya persetujuan pengguna merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak privasi sekaligus hak konsumen. Kasus ini menjadi sorotan besar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama karena banyak negara di wilayah tersebut memiliki hubungan diplomatik yang sensitif dan berjarak dengan Israel.

Kekhawatiran semakin meluas setelah diketahui bahwa aplikasi tersebut dikembangkan oleh perusahaan asal Israel. Hal inilah yang kemudian menimbulkan dugaan bahwa data pengguna berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan pengawasan atau bahkan agenda politik tertentu. Dari sisi regulasi, tindakan pengumpulan data tanpa persetujuan pengguna dianggap tidak sejalan dengan prinsip perlindungan data global, termasuk ketentuan dalam GDPR atau General Data Protection Regulation yang berlaku di Uni Eropa.

AppCloud_SamsungSumber: Samsung

Masalah Privasi dan Potensi Pengawasan

Kontroversi AppCloud Samsung ini menjadi perhatian utama bagi banyak komunitas digital karena mengangkat kekhawatiran mendalam terkait privasi dan potensi pengawasan. Sebuah investigasi mengungkap bahwa aplikasi yang dikembangkan oleh ironSource diduga melakukan pemasangan tanpa persetujuan pengguna, mengumpulkan data seperti alamat IP, sidik jari perangkat, lokasi dan pola penggunaan aplikasi, serta sulit untuk dihapuskan.

Terlebih lagi integrasi AppCloud ke dalam sistem operasi perangkat tanpa kejelasan privasi atau opsi tolak-pasang juga turut bertentangan dengan prinsip-prinsip perlindungan data seperti yang diatur dalam GDPR di Eropa. Beberapa pengguna juga melaporkan bahwa AppCloud muncul kembali setelah pembaruan sistem, meskipun telah dinonaktifkan. Hal itu menunjukkan bahwa kontrol pengguna atas aplikasi ini sangat terbatas.

Nah, itu dia ulasan selengkapnya terkait aplikasi AppCloud Samsung yang sedang ramai menjadi perbincangan utama karena masalah privasi dan potensi pengawasan. Agar mendapatkan pengalaman aktivitas online yang lebih lancar, jangan lupa untuk melengkapi perangkat gadget yang telah dilengkapi fitur keamanan canggih seperti Samsung Galaxy A17.

HP Galaxy A17 Series ini punya fitur Samsung Knox Vault yang mampu melindungi data pribadi penggunanya dengan menyimpannya secara terpisah dari memori utama. Beruntungnya, kamu bisa membeli Samsung Galaxy A17 Series ini dengan penawaran harga terbaik melalui Eraspace. Ada banyak keuntungan belanja online yang bisa didapatkan dari Eraspace.

Caranya pun mudah, kamu bisa mengunjungi situs resmi Eraspace, lalu daftarkan akun membership MyEraspace. Segera temukan produk gadget impianmu dan dapatkan berbagai keuntungan belanja menarik dari Eraspace sekarang juga!

Baca juga: 7 Aplikasi yang Wajib Diinstal untuk Maksimalkan Kinerja Laptop


Diunggah Pada : 25 Okt 2025 | Kategori TECHNOLOGY
    Daftar sekarang untuk dapatkan berbagai penawaran terbaik erafone.com
    +62
    By providing your phone number, you agree to the Terms of Use and Privacy Policy. You may later unsubscribe
    COPYRIGHT © 2025 ERAFONE.COM ALL RIGHTS RESERVED.