|
Kategori
Store

Hindari Sejumlah Kesalahan Bermain Game Online bagi Anak-Anak

Sumber: istockphoto

Seiring perkembangan teknologi, game online menjadi salah satu game yang tumbuh pesat saat ini. Hal ini karena akses bermain game online semakin mudah dilakukan, salah satunya melalui smartphone. Tidak heran, jika anak-anak sekarang cenderung menghabiskan waktu hiburan mereka dengan bermain game online melalui smartphone.

Sayangnya, akses bermain game online yang mudah ini justru dimanfaatkan secara berlebihan. Alhasil, game online yang menjadi kambing hitam. Padahal, kesalahan bermain game online bagi anak-anak terjadi karena sejumlah penyebab. Mengingat, baru-baru ini terjadi kasus kriminal yang terjadi di area sekolahan dan salah satu penyebabnya terinspirasi oleh sebuah game online.

Oleh karena itu, kamu sebagai orang tua penting memahami apa yang menjadi kesalahan bermain game online khususnya bagi anak-anak. Daripada penasaran, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Tidak Mengetahui Usia Ideal Anak untuk Bermain Game
Kesalahan bermain game online pada anak-anak yang sering kali terabaikan oleh para orang tua adalah tidak mengetahui berapa usia ideal seorang anak untuk boleh bermain game. Para pakar perkembangan anak menekankan jika usia 0 sampai 2 tahun merupakan fase yang benar-benar harus dijauhkan dari paparan layar termasuk smartphone.

Mengingat, masa ini otak anak masih rentan memproses rangsangan visual sehingga kesiapan menerima gambar bergerak dari perangkat digital masih belum baik. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin anak akan mengalami masalah fokus dan perhatian di masa mendatang. Ketika anak memasuki usia 2 sampai 6 tahun, mereka mulai mengerti cara menggunakan perangkat gadget.

Akan tetapi, bermain game masih belum direkomendasikan, melainkan anak sebaiknya melakukan aktivitas lain yang lebih menunjang perkembangan otak seperti belajar membaca atau bersosialisasi dengan teman seusianya. Sementara usia sekitar 7 tahun dinilai menjadi waktu yang lebih tepat bagi anak mulai mengenal game.

Permainan digital atau non digital membantu melatih fungsi otak khususnya yang berkaitan reaksi emosional dan kemampuan mengambil keputusan. Anak sudah lebih mampu memahami aturan dan kontrol diri ketika bermain. Selain itu, durasi bermain juga tetap harus dibatasi seperti tidak melebihi 5 sampai 10 jam per minggu. Dalam jangka panjang, pola tidur dan makan anak juga dapat terdampak jika durasi bermain game tidak diatur sejak awal.

Sumber: istockphoto

Kurangnya Pantauan Orang Tua Terhadap Jenis Game yang Dimainkan
Lanjut kesalahan bermain game online yang berdampak negatif bagi anak-anak berikutnya terjadi karena kurangnya pantauan orang tua dengan jenis game yang dimainkan anak. Mengingat, ada banyak judul game yang beredar, namun tidak semuanya aman dan cocok bagi untuk anak sehingga orang tua harus lebih aktif memilih game apa yang boleh dan tidak boleh dimainkan.

Kamu bisa mulai memeriksa rating usia, membaca deskripsi, hingga memastikan tidak adanya konten kekerasan atau materi sensitif yang tidak sesuai. Orang tua perlu tegas melarang anak memainkan game yang dibuat untuk orang dewasa terutama sarat adegan kekerasan atau tema percintaan. Konten jenis ini membentuk perilaku agresif atau menumbuhkan rasa penasaran tidak pada tempat.

Mengingat, anak-anak mudah meniru apa yang dilihat sehingga penting memastikan akses konten yang aman. Orang tua bisa memilih game edukatif atau unsur petualangan positif yang dapat merangsang kecerdasan visual, spasial, kinestetik, dan kemampuan sosial anak. Dengan begitu, anak-anak bisa memahami apa yang terjadi dan mampu mengolah informasi secara sehat.

Baca juga: Ketahui Dampak AI dalam Game, Positif atau Negatif?

Memastikan Kewajiban Utama Anak Sudah Diselesaikan
Penting bagi orang tua dalam memastikan anak memiliki dan menyelesaikan tanggung jawabnya. Hal ini menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh anak. Sementara bermain game hanya sebatas hiburan di waktu luang. Hal ini bisa membuat anak belajar bahwa game adalah bentuk apresiasi yang dapat dinikmati ketika tanggung jawab utama mereka selesai dilakukan.

Misalnya pekerjaan rumah, tugas sekolah, dan kewajiban ibadah yang harus diprioritaskan sebelum mereka boleh bermain game online. Orang tua perlu menerapkan batasan secara konsisten dalam keseharian anak seperti memberikan waktu bermain game hanya setelah kewajibannya diperiksa dan benar-benar selesai. Hal ini sekaligus membuat anak belajar disiplin dan merasa lebih menyenangkan jika sudah menyelesaikan hal-hal penting terlebih dahulu.

Selain itu, dalam kondisi malam hari akses anak terhadap game maupun gadget harus dihentikan sehingga tidak mengganggu waktu istirahat. Arahkan ia pada kegiatan yang menenangkan, seperti membaca buku, mempelajari nilai-nilai agama, atau ngobrol santai bersama keluarga. Kebiasaan ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga memperkuat kedekatan antara orang tua dan anak, yang sangat penting dalam proses tumbuh kembangnya.

Sumber: istockphoto

Tidak Membuat Anak Aktif di Luar Rumah
Kesalahan bermain game online bagi anak-anak berikutnya yang sering terabaikan adalah kurangnya perhatian kepada anak untuk membuatnya aktif di luar rumah. Mendorong anak beraktivitas di luar rumah menjadi cara yang efektif dalam menyeimbangkan waktu bermain game. Orang tua bisa merancang kegiatan secara aman, seru, dan bisa merangsang imajinasi sehingga anak tetap merasa tertantang layaknya saat bermain game.

Aktivitas ini bisa dilakukan bersama keluarga atau teman-teman seusianya sehingga terasa lebih hidup dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan di luar rumah membantu menjaga kesehatan fisik anak dan mengurangi ketergantungan mereka pada gadget. Apalagi ketika tubuh bergerak dan pikiran terlibat pada permainan nyata, anak akan terbantu dalam membangun stamina, koordinasi, serta kemampuan motorik.

Oleh karena itu, bermain di luar memiliki peran besar pada perkembangan sosial dan emosional anak melalui interaksi langsung yang membuat anak-anak belajar bekerja sama, menyelesaikan konflik, serta memahami perasaan orang lain.

Itu dia sejumlah kesalahan bermain game online bagi anak-anak yang seharusnya menjadi perhatian para orang tua untuk menghindarinya. Apalagi bermain game online dengan batasan yang tepat justru berdampak positif bagi perkembangan anak-anak. Misalnya saja, anak-anak bisa belajar bahasa Inggris melalui game online.

Pada dasarnya, tidak ada salahnya bagi orang tua untuk memberikan akses game bagi anak melalui berbagai perangkat gaming termasuk konsol PlayStation 5. Hanya saja, harus ada batasan dan aturan yang diterapkan untuk menghindari dampak-dampak negatif ini. Jika kamu ingin membeli konsol PS5 untuk anak, maka kamu bisa mendapatkannya secara online melalui Urban Republic.

Caranya dengan mengunjungi website resmi Urban Republic. Jadi tunggu apalagi? Yuk, dapatkan perangkat gaming sesuai kebutuhan kamu secara mudah hanya di Urban Republic.

Baca juga: Sejumlah Contoh Password Lemah, Namun Masih Banyak Digunakan


Diunggah Pada : 19 Nov 2025 | Kategori GAMES
    COPYRIGHT © 2025 ERAFONE.COM ALL RIGHTS RESERVED.